-->

8 Tempat Wisata di Sintang, Kalimtan Barat (Wajib Dikunjungi)

Tempat wisata di kabupaten Sintang, Kalimantan Barat - Sintang adalah salah satu kabupaten yang ada di Kalimantan Barat. Kabupaten ini dipisahkan oleh sungai Kapuas, sungai terbesar dan terpanjang di Kalimantan.

Meskipun namanya tidak terlalu viral seperti kabupaten lainnya yang ada di Kalimantan Barat, namun ternyata Sintang memiliki beberapa destinasi wisata alam yang cukup mempesona. Untuk itu bila Anda lewat atau pergi ke sini wajib hukumnya untuk berwisata di Sintang.

Sintang sendiri merupakan kecamatan di kabupaten Sintang, dan juga merupakan ibu kota kabupaten Sintang. Yang menarik kabupaten ini sudah memiliki bandara sehingga mudah sekali berkunjung ke sini. Wacananya sih Sintang bersama kabupaten lainnya yang saling berdekatan akan membentuk propinsi baru, tetapi masih dalam tahap wacana.

Tempat Wisata di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

1. Serantung Waterpark Sintang

Tujuan objek wisata yang pertama di kabupaten Sintang yaitu Serantung Waterpark, jadi mulai dulu dari yang seger-seger dulu hehe. Ini merupakan taman bermain air yang paling menyenangkan di Sintang karena yang lainnya belum ada.
Serantung Waterpark Sintang

Serantung Waterpark terletak di Kapuas Kanan Hulu, Sintang, Kalimantan Barat. Tempat wisata ini diresmikan tahun 2009 yang lalu dan setiap tanggal merah atau hari libur ramai dikunjungi para wisatawan.

2. Balai Taman Nasional Bukit Baka Sintang

Karena kontur Sintang rata-rata perbukitan dan hutan maka daerah tersebut juga memiliki taman nasional Baka yang dilindungi oleh pemerintah. Taman Nasional ini merupakan wisata alam yang tak ternilai harganya. Di sini Anda disuguhkan keindahan alam yang begitu hijau dengan udara sejuk.

Yang tertarik keindahan alam silahkan kunjungi Taman Nasional Bukit baka di jl. DR. Wahidin Sudirohusodo, Baning Kota, kecamatan. Sintang, kabupaten Sintang.


3. Tugu Pangeran Kuning Sintang

Tempat wista Tugu Pangeran Kuning terletak di jl. Teluk Menyurai, Tj. Puri, kecamatan. Sintang, kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Dinamai Pangeran Kuning karena warna tugunya kuning, pememberian warna ini bukan asal-asalan atau berdasarkan kesukaan si pembuat namun ada sejarahnya.

Tugu ini mengisahkan kepahlawanan Pangeran Kuning pada masa itu, melawan penjajah yang ingin merampas kota ini. Tugu ini juga salah satu untuk menghormati jasa beliau, bagi masyarakat Kabupaten Sintang, tidak ada yang dapat diberikan selain kehormatan mengenang jasa-jasanya.

4. Masjid Jamik Sintang (Sultan Nata)

Masjid Masjid Jamik Sultan Nata didirikan pada hari Senin 12 Muharram 1883 H atau 10 Mei 1672. Pembangunan itu bertepatan dengan penobatan Sultan Nata sebagai raja. Saat dinobatkan, usianya baru sepuluh tahun dan langsung dianugerahi gelar Sultan Nata Muhammad Syamsudin Sa’adul Khairiwaddin, sekaligus menjadi raja Islam ke-3 dalam sejarah Kesultanan Sintang.

Masjid Jamik Sultan Nata merupakan salah satu peninggalan sejarah di propinsi Kalimantan Barat. Masjid ini terletak di sebelah barat Istana Al Mukarramah Kesultanan Sintang di jl. Bintara No. 22 lingkungan 1, RT 02, RW 01, kelurahan Kapuas Kiri Hilir, kecamatan Sintang, kabupaten Sintang.


5. Bukit Kelam Sintang

Spintas kalau dibaca dari namanya sepertinya tempat wisata ini sungguh menyeramkan. Ya itu dikarenakan sejarahnya dinamai bukit kelam, namun dibalik itu semua Anda disuguhkan panorama keindahan bukit Kelam yang sangat asri.

Bukit Kelam mempunyai ketinggian mencapai 1.002 mdpl, jadi dilihat dari sungai Melawi dan Kapuas cukup jelas. Bagi yang suka ketinggian, bukit ini sering dijadikan area hiking oleh kawula muda.

Menurut cerita yang tesebar di masayarkat Sintang, Taman Wisata Bukit Kelam Sintang ini ada kaitannya dengan legenda cerita Bujan Beji dengan Tumenggung Marubai. Bujang Beji dengan Tumenggung Marubai merupakan sebuah ketua kelompok dari para pencari ikan negeri Sintang.

Kedua ketua kelompok pencari ikan tersebut membagi wilayah tempat pencarian ikan yaitu, Bujang Beji dengan anggota kelompoknya mencari ikan berkuasa di sungai Kapuas, sedangkan Tumenggung Marubai dengan anggota kelompok pencari ikannya berkuasa di sungai Melawi.

Dikarenakan adanya perbedaan hasil tangkapan ikan dari kedua kelompok tersebut, kemudian muncullah niat keji dari Anggota Bujang Beji untuk menutup aliran sungai Melawi menggunakan batu besar. Kelompok dari Bujang Beji tersebut lalu berangkat kehulu sungai Kapuas untuk mengambil batu besar yang berada bukit Nanga Silat lalu membawanya ke Sungai Melawi.

Namun, ditengah perjalan untuk menuju pada persimpangan antara sungai Sungai Melawi dan sungai Kapuas, aktivtas yang dilakukan oleh kelompok Bujang Beji ditertawai oleh dewi - dewi kayangan secara beramai. Lalu mereak semua mencari asal seuara tertawa tersebut dan tanpa sadar kelompok tersebut menginjak sebuah duri yang beracun. Kemudian dari batu besar yang dibwanya tersebut lepas dan terbenam di suatu tempat bernama Jetak. Lama - lama terbenam dan perlahan batu besar tersebut secara perlahan kian tumbuh menjadi sebuah bukit yang saat ini dikenal sebagai Bukit Kelam Sintang.

6. Hutan Wisata Baning Sintang

Hutan wisata baning berada di tengah kota sintang, tepatnya diwilayah kelurahan Baning dan kelurahan Tanjiung Puri, kecamatan Sintang, kabupaten Sintang, propinsi Kalimantan Barat. Hutan wisata Baning merupakan satu-satunya hutan tropis alami di Indonesia yang berada di tengah-tengah kota. Selain itu, hutan ini juga merupakan hutan rawa gambut yang tergenang sepanjang tahun, sehingga diperkirakan terdapat beberapa jenis tumbuhan endemik. 

Dikawasan ini juga terdapat yayasan Kobus yang bekerja sama dengan Balai Konservasi SDA Kalimantan barat dalam penyelamatan Orangutan di daerah ini. sayang nya tidak boleh sembarang orang masuk ke penangkaran orangutan ini dikarenakan alasan keamanan orangutan-orangutan tersebut. Selain itu yayasan kobus juga mencakup rumah betang kobus dan sanggar binua garantunk. sanggar ini memperkenalkan budaya, tradisi, tarian serta musik tradisional dayak.


7. Museum Kapuas Raya Sintang

Museum Kapuas Raya dibangun atas inisiatif Museum Tropen Belanda, yang semula mendirikan Pusat Kebudayaan Sintang pada 1822. Menurut catatan sejarah, Belanda pernah menduduki daerah Kalimantan Barat yang berawal dari hubungan dagang dan berlanjut pada penguasaan daerah.

Terletak di jl.Sintang Putussibau, kelurahan Tanjung Puri, kecamatan Sintang, kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. atau 15 kilometer dari Bandara Susilo, 18 kilometer dari terminal Sungai Durian dan 24 kilometer dari Pelabuhan Sungai Ringin.

Pada 29 September 2004 dibuat Dokumen Kesepakatan bahwa akan dibangun museum menjadi Pusat Kebudayaan Sintang sebagai sumber kebudayaan dan pendidikan bagi penduduk Sintang. Pusat kebudayaan ini diharapkan dapat mendorong kesadaran dan pengetahuan tentang warisan budaya bersama, mengenali dan menghargai keragaman budaya, serta menemukan titik-titik persamaan yang dapat menciptakan interaksi budaya yang menguntungkan.

Museum memiliki tiga ruang utama, yaitu Ruang Sejarah, Ruang Kebudayaan, dan Ruang Tenun Ikat. Koleksi museum antara lain berupa tekstil, keramik, senjata tradisional (mandau), busana adat pengantin, peralatan daur hidup, alat-alat musik, dan foto-foto Sintang tempo dulu. Koleksi-koleksi tersebut mewakili tiga suku besar di Kalimantan Barat, yakni Dayak, Melayu, dan Tionghoa.

8. Museum Dara Juanti Sintang

Musem Dara Juanti merupakan museum yang menyimpan berbagai bukti sejarah perabadan daerah Sintang sekaligus sebagai bekas lokasi pusat pemerintahan Kerajaan Sintang, yakni Istana Al-Mukarramah. Museum yang juga bekas kompleks kerajaan Sintang hingga saat ini masih terawat baik dan menjadi tempat tinggal Sultan Sintang, Pangeran Ratu Sri Negara H.R.M. Ikhsan Perdana.

Nama Dara Juanti diambil dari nama putri pendiri kerajaan Sintang, Demong Irawan, yang bernama Putri Dara Juanti. Salah satu koleksi fenomenal di Museum Dara Juanti ini adalah lambang Burung Garuda pemberian Patih Lohgender (dari Majapahit) yang dibawa sebagai salah satu seserahan saat meminang Putri Dara Juanti.

Museum Dara Juanti terletak di Kapuas Kiri Hulu, Sintang, Kapuas Kiri Hilir, kecamatan Sintang, kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Related Post

0 Response to "8 Tempat Wisata di Sintang, Kalimtan Barat (Wajib Dikunjungi)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel