10 Tempat Wisata di Manggarai Nusa Tenggara Timur, Yang Membuat Anda Tidak Bisa Menginggalkan Flores
7:38:00 AM
1 Comment
Sekarang ini pemerintah lagi gencar-gencarnya mempromosikan Indonesia Timur sebagai objek wisata internasional selain Bali. Salah satu provinsi yang mempunyai banyak destinasi wisata adalah Nusa Tenggara Timur. Kebetulan pada waktu itu admin idnusantara tinggal di kabupaten Manggarai selama satu tahun. Tidak lupa menuliskan beberapa tempat wisata di Manggarai, NTT. Untuk itu idnusantara membagikan informasi 10 tempat wisata di kabupaten Manggarai yang membuat Anda tidak bisa meninggalkan Flores.
1. Rumah Adat Wae Rebo
Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur menyimpan beberapa destinasi wisata yang masih alami dan dipertahankan sampai sekarang. Berkembanganya zaman tidak mempengaruhi perubahan budaya, justru dengan mempertahankan mendapatkan nilai tersendiri bagi para wisatawan.
Wae Rebo meruapakan rumah adat tradisional dengan arsitektur asli Manggarai yang sampai sekarang masih terjaga baik. Rumah adat kampung Wae Rebo disebut Mbaru Niang, dulunya rumah adat ini merata hampir diseluruh Kabupaten Manggarai. Mulai pada tahun 1970 pemerintah mengkampanyekan perpindahan masyarakat pegunungan ke dataran rendah dan pengaruh mmasuknya penduduk dari luar Manggarai secara perlahan-lahan meninggalkan rumah adat Mbaru Niang.
Selengkapnya >> Wisata Rumah Adat Wae Rebo
2. Rumah Adat Todo, Warisan Budaya Yang Masih Terpelihara
Rumah adat kampung Todo, kata penduduk dan ketua adat kampung ini dulunya adalah pusat kerajaan terbesar dipulau Folres, yaitu kerajaan Todo. Pusat pemerintahan, baik itu ekonomi, pertanian, dan buudaya dikendalikan dikampung ini sebelum akhirnya hancur oleh ekspansi Patih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit. Penduduk kampung Todo semasa perang ada yang melarikan diri ke Wae Rebo, sehingga terbentuklah kampung Wae Rebo. Bila dilihat dari bentuk rumah antara rumah adat Todo dan rumah adat Wae Rebo bentuknya hampir sama, hal inilah yang menguatkan bukti bahwa asal pendudk kampung Wae Rebo dari Todo.
Rumah adat kampung Todo terletak di kec. Satarmese Barat, Kab. Manggarai, Prov. Nusa Tenggara Timur. Banyak wisatawan mancanegara yang datang kesini untuk melakukan penelitian, atau hanya sekedar melihat keindahan rumah adat Todo. Apabila anda kesini disambut oleh ketua adat, dan diadakan upacara penyambutam tamu, setelah itu anda boleh melihat-lihat rumah adat Todo. Ada peninggalan sejarah dari kampung Todo, yaitu gendang yang terbuat dari kulit perut manusia, gendang ini sangat mistik, sakral, sehingga orang lain tidak boleh memegangnya.
Selengkapnya >> Rumah Adat Todo
3. Keindahan Crop Circle Jaring Laba-laba di Flores
Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar kata crop circle? pasti muncul imajinasi sawah dengan sengkedan yang melingkar-lingkar. Tapi ini asli bukan buatan alien seperti yang muncul di daerah lain lho.. melainkan hasil buatan manusia.
Crop Circle ini terletak di Kec. Cancar, Kab. Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pulau Flores merupakan daerah dengan kondisi georfasi berbukit-bukit, hampir sepanjang jalan dihiasi indahnya gunung dan sawah yang masih asri. Dibalik itu semua tersimpan beberapa destinasi wisata alami, salah satunya sawah Crop Circle.
8. Hotel Rima Ruteng, Nusa Tenggara Timur
Hotel merupakan tempat persinggahan yang paling nyaman beristirahat untuk melepas lelah. Hotel yang paling nyaman di Ruteng, Nusa Tenggara Timur adalah hotel Rima. Bagi Anda yang pernah ke Ruteng pasti tahu hotel Rima, dan bahkan mungkin pernah menginap di sini.
Hotel Rima terletak di Jl. Achmad Yani, No.14, Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Setelah berbicara dengan pemilik hotel ternyata hotel Rima milik orang asing. Beliau mau menginvestasikan uangnya demi membangun hotel Rima yang sederhana namun cukup nyaman.
9. Mie Ayam Solo Ruteng, Nusa Tenggara Timur
Ketika Anda berkunjung ke Ruteng, NTT sempatkan untuk mampir dulu di Mie Ayam Solo. Alamatnya berada di dekat RSUD Ruteng dan kantor DPRD Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Yang jualan asli berasal dari Solo, Jawa Timur namun kini telah menetap di Ruteng.
Bicara soal rasa, mie ayam Solo Ruteng tiada tara. Rasanya lezat dengan aroma khas mie ayam Solo. Makan satu mangkuk dijamin puas, karena porsinya besar. Tentu penyajian disesuaikan dengan perut orang Flores yang terkenal makan porsi besar. Yang menarik lagi Anda bisa memilih lauk telor bacem yang menjadi andalan mie ayam Solo Ruteng.
Ketika berkunjung ke kota Ruteng selalu Saya sempatkan mampir di warung ini. Bahkan sesampainya di Jawa belum ditemui mie ayam Solo yang se enak di Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Harganya murah kok, satu porsi Rp. 7.000, bila menggunakan telur bacem nambah Rp. 2.000 jadi Rp. 9.000.
10. Otto Kayu (Bus Kayu)
Otto Kayu atau bus Kayu adalah angkutan masal di Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Hampir di seluruh kepulauan Flores ada yang namanya otto. Kendaran ini merupakan modifikasi truk yang diberi kursi plang dan di atasnya ditamhkan atap sebagai pelindung panas dan hujan.
Naik otto semakin mengasyikkan, Anda bisa bergoyang-goyang sepanjang perjalanan karena telah dilengkap sound system ukuran besar. Lagu yang diputar termasuk lagu gaul disco dan Rep, tetapi orang Folres kurang begitu suka dengan lagu Pop.
Otto merupakan kendaran disegala medan, kondisi geografis pulau Flores dengan bukit naik turun membuat truk dimodifikasi sedemikian rupa untuk menampung puluhan penumpang. Penasaran ingin naik otto?? kalau berkunjung ke Ruteng wajib mencobanya.
1. Rumah Adat Wae Rebo
Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur menyimpan beberapa destinasi wisata yang masih alami dan dipertahankan sampai sekarang. Berkembanganya zaman tidak mempengaruhi perubahan budaya, justru dengan mempertahankan mendapatkan nilai tersendiri bagi para wisatawan.
Wae Rebo meruapakan rumah adat tradisional dengan arsitektur asli Manggarai yang sampai sekarang masih terjaga baik. Rumah adat kampung Wae Rebo disebut Mbaru Niang, dulunya rumah adat ini merata hampir diseluruh Kabupaten Manggarai. Mulai pada tahun 1970 pemerintah mengkampanyekan perpindahan masyarakat pegunungan ke dataran rendah dan pengaruh mmasuknya penduduk dari luar Manggarai secara perlahan-lahan meninggalkan rumah adat Mbaru Niang.
Selengkapnya >> Wisata Rumah Adat Wae Rebo
2. Rumah Adat Todo, Warisan Budaya Yang Masih Terpelihara
Rumah adat kampung Todo, kata penduduk dan ketua adat kampung ini dulunya adalah pusat kerajaan terbesar dipulau Folres, yaitu kerajaan Todo. Pusat pemerintahan, baik itu ekonomi, pertanian, dan buudaya dikendalikan dikampung ini sebelum akhirnya hancur oleh ekspansi Patih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit. Penduduk kampung Todo semasa perang ada yang melarikan diri ke Wae Rebo, sehingga terbentuklah kampung Wae Rebo. Bila dilihat dari bentuk rumah antara rumah adat Todo dan rumah adat Wae Rebo bentuknya hampir sama, hal inilah yang menguatkan bukti bahwa asal pendudk kampung Wae Rebo dari Todo.
Selengkapnya >> Rumah Adat Todo
3. Keindahan Crop Circle Jaring Laba-laba di Flores
Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar kata crop circle? pasti muncul imajinasi sawah dengan sengkedan yang melingkar-lingkar. Tapi ini asli bukan buatan alien seperti yang muncul di daerah lain lho.. melainkan hasil buatan manusia.
Selengkapnya >> Crop Circle Jaring Laba-laba di Flores
4. Liang Bua, Goa Manusia Purba Homo Florensis
Salah satu asal mula manusia purba Homo Floresiensis di Indonesia yaitu Liang Bua. Menurut istilah manggarai Liang Bua (berarti "goa/ lubang sejuk") adalah salah satu dari banyak goa karst di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur di Indonesia. Goa ini terletak di Dusun Rampasasa, Desa Liangbua, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Situs Goa Liang Bua adalah salah satu situs arkeologi penting dunia. Di situs inilah ditemukan fosil Homo Floresiensis atau Manusia Flores. Tinggi badan manusia Flores sekitar 100 cm dan beratnya hanya 25 kg. Tengkorak manusia kerdil ini ditemukan seukuran buah jeruk dan diperkirakan hidup 13.000 tahun lalu. Mereka hidup bersama-sama dengan gajah-gajah pigmi dan kadal-kadal raksasa seperti komodo.
Selengkapnya >> Liang Bua, Goa Manusia Purba
5. Keindahan Pulau Mules/ Putri Tidur
Di ujung selatan kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur ada pulau Mules. Saya sendiri belum menemukan sumber kuat kenapa dinamakan pulau Mules. Tetapi bila dilihat dari kejauhan mirip Putri Tidur. Maka dari itu penduduk sana menyebutnya juga pulau Putri Tidur.
Pulau Mules dihuni penduduk Muslim, penduduk di sini asalnya pendatang. Sudah menjadi ciri dan karakter persebaran muslim berada di pesisir pantai dan kepulauan. Sedangkan agama mayoritas masyarakat Flores adalah Nasrani.
Untuk sampai ke pulau Mules, Anda dapat menyewa perahu kecil atau naik perahu penumpang. Harganya relatif terjangkau, tinggal pintar-pintarnya Anda menawar harga. Bila Anda menyewa perahu, Anda dapat mengelilingi pulau Mules.
Sempatkan Anda untuk singgah disalah satu rumah penduduk, ramah kok. Mereka menyambutnya dengan kopi hangat, bahkan air kelapa muda. Bila Anda penduduk pulau Mues yang sedang berburu ikan, gurita, ikuti saja nanti mereka mengajak makan bersama.
Selengkapnya >> Pesona Keindahan Pulau Mules
6. Keindahan Pantai Wae Maras, Manggarai Nusa Tenggara Timur
Pantai Wae Maras terletak di Kec. Satarmese Barat, Kab. Manggarai, Prov. Nusa Tenggara Timur. Pantai ini setiap pergantian tahun banyak dikunjungi orang-orang dari penjuru kabupaten Manggarai untuk menyambut momen tahun baru, mereka berbondong-bondong naik truk (otto) dengan membawa bekal makanan dan peralatan Sound System. Sesampainya di pantai Wae Maras berjoget ria sambil mendengarkan alunan musik Dj, Disco, dan Dugem.
Pantai Wae Maras merupakan pantai yang belum terekspos oleh media baik itu majalah, surat kabar, dan media online lainnya. Pantai ini sangat indah, pasirnya berwarna putih, dan air lautnya jernih. Tiap sore penduduk lokal banyak yang berenang, ombaknya sangat besar sehingga menantang adrenalin untuk surfing dipantai Wae Maras.
6. Keindahan Pantai Wae Maras, Manggarai Nusa Tenggara Timur
Pantai Wae Maras terletak di Kec. Satarmese Barat, Kab. Manggarai, Prov. Nusa Tenggara Timur. Pantai ini setiap pergantian tahun banyak dikunjungi orang-orang dari penjuru kabupaten Manggarai untuk menyambut momen tahun baru, mereka berbondong-bondong naik truk (otto) dengan membawa bekal makanan dan peralatan Sound System. Sesampainya di pantai Wae Maras berjoget ria sambil mendengarkan alunan musik Dj, Disco, dan Dugem.
Pantai Wae Maras merupakan pantai yang belum terekspos oleh media baik itu majalah, surat kabar, dan media online lainnya. Pantai ini sangat indah, pasirnya berwarna putih, dan air lautnya jernih. Tiap sore penduduk lokal banyak yang berenang, ombaknya sangat besar sehingga menantang adrenalin untuk surfing dipantai Wae Maras.
7. Pembangkit Listrik Ulumbu, Manggarai Nusa Tenggara Timur
Sebelum dibangun pembangkit listrik Ulumbu dulunya kabupaten Manggarai dialiri listrik dengan tenaga Bio Solar. Namun setelah pembangkit listrik Ulumbu beroperasi mulai akhir 2012 yang lalu kini digantikan dengan Tenaga Uap.
Pembangkit listrik Ulumbu menggunakan uap untuk menggerakkan generator. Uap tersebut berasal dari panas bumi yang berada di Ulumbu. Jadi sempatkan waktu Anda berukunjung ke sini untuk melihat pembangkit listrik tenaga uap, pembangkit listrik terbesar di Manggarai.
Dulu jalan menuju pembangkit listrik Ulumbu lumayan jauh dari jalan raya umum. Kondisinya yang belum diaspal dan berbatuan membuat perjalanan semakin menantang. Mungkin sekarang sudah diaspal kali hehe.
Hotel merupakan tempat persinggahan yang paling nyaman beristirahat untuk melepas lelah. Hotel yang paling nyaman di Ruteng, Nusa Tenggara Timur adalah hotel Rima. Bagi Anda yang pernah ke Ruteng pasti tahu hotel Rima, dan bahkan mungkin pernah menginap di sini.
Hotel Rima terletak di Jl. Achmad Yani, No.14, Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Setelah berbicara dengan pemilik hotel ternyata hotel Rima milik orang asing. Beliau mau menginvestasikan uangnya demi membangun hotel Rima yang sederhana namun cukup nyaman.
9. Mie Ayam Solo Ruteng, Nusa Tenggara Timur
Ketika Anda berkunjung ke Ruteng, NTT sempatkan untuk mampir dulu di Mie Ayam Solo. Alamatnya berada di dekat RSUD Ruteng dan kantor DPRD Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Yang jualan asli berasal dari Solo, Jawa Timur namun kini telah menetap di Ruteng.
Ketika berkunjung ke kota Ruteng selalu Saya sempatkan mampir di warung ini. Bahkan sesampainya di Jawa belum ditemui mie ayam Solo yang se enak di Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Harganya murah kok, satu porsi Rp. 7.000, bila menggunakan telur bacem nambah Rp. 2.000 jadi Rp. 9.000.
10. Otto Kayu (Bus Kayu)
Otto Kayu atau bus Kayu adalah angkutan masal di Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Hampir di seluruh kepulauan Flores ada yang namanya otto. Kendaran ini merupakan modifikasi truk yang diberi kursi plang dan di atasnya ditamhkan atap sebagai pelindung panas dan hujan.
Naik otto semakin mengasyikkan, Anda bisa bergoyang-goyang sepanjang perjalanan karena telah dilengkap sound system ukuran besar. Lagu yang diputar termasuk lagu gaul disco dan Rep, tetapi orang Folres kurang begitu suka dengan lagu Pop.
Otto merupakan kendaran disegala medan, kondisi geografis pulau Flores dengan bukit naik turun membuat truk dimodifikasi sedemikian rupa untuk menampung puluhan penumpang. Penasaran ingin naik otto?? kalau berkunjung ke Ruteng wajib mencobanya.
keren banget tempatnya, pengen kesana hehe.
ReplyDeleteIndonesia kaya akan alam.
OIya ada juga nih gan satu tempat wisata di flores, semoga bisa jadi refrensi.
Labuan Bajo, Tempat Wisata Teramai Flores